Ruang Lingkup Manajamen SDM
Pengertian Manajemen dan Fungsi-fungsi manajemen
Manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerjasama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya. Adapun Fungsi-fungsi manajemen diantaranya:
a. Perencanaan
Seorang manajer yang efektif hendaknya sadar bahwa isi porsi dari waktu yang tersedia baginya diabdikan untuk menyusun berbagai rencana.
b. Pengorganisasian
Setelah program-progam disusun dan ditetapkan, perlu dibentuk organisasi yang akan melaksanakan program-program. Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan.
c. Pengarahan
Secara logis, langkah selanjutnya adalah pengoperasian dimana terjadinya pengerjaan yang harus dikerjakan sesuai dengan yang direncanakan, tetapi harus didahului dengan proses pengarahan atau pemberian komando agar karyawan mulai bekerja.
d. Pengendalian
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam proses pengendalian seperti observasi terhadap kegiatan-kegiatan dengan perencanaan. Adapun kegiatan tersebut juga melakukan koreksi-koresi terhadap penyimpangan yang terjadi selama rencana yang sedang dilaksanakan.
Pengertian Sumber Daya Manusia
Menurut Henry Simamora, "MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus."
Secara umum, manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Fungsi Operasional MSDM
Pengadaan : Fungsi manajemen SDM secara operasional yang pertama yaitu sebagai pengadaan. Pengadaan yag dimaksud yaitu pengadaan terhadap tenaga kerja baru atau recruitment. Fungsi manjemen SDM sebagai pengadaan menjalankan tugasnya seperti penyeleksian serta penempatan karyawan dalam perusahaan.
Pengembangan : Setelah melakukan pengadaan tenaga kerja, kemudian dilakukan pengembangan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan kualitas SDM demi meningkatkan keahlian. Peningkatan keahlian ini dilakukan melalui pelatihan. Proses pelatihan biasanya dilakukan saat karyawan sudah diterima dari seleksi penerimaan
Kompensasi : Fungsi operasi selanjutnya yaitu kompensasi atau pemberian upah. Kompensasi merupakan salah satu elemen penting dalam organisasi. Semua upah dari tenaga kerja yang telah berkontribusi diatur oleh manajemen SDM pada fungsi operasional ini.
Pengintegrasian : Fungsi operasi selanjutnya yaitu kompensasi atau pemberian upah. Kompensasi merupakan salah satu elemen penting dalam organisasi. Semua upah dari tenaga kerja yang telah berkontribusi diatur oleh manajemen SDM pada fungsi operasional ini.
Pemeliharaan : Fungsi selanjutnya yaitu pemeliharaan atau perawatan. Untuk mempertahankan kondisi sumber daya manusia yang telah ada, diperlukan pemeliharaan. Pemeliharaan sumber daya manusia dilakukan dengan menjaga dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan training motivasi. Motivasi sangat penting bagi karyawan agar mereka tetap semangat dalam bekerja.
Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja : Fungsi manajemen SDM secara operasional yang terakhir yaitu pemutusan hubungan kerja. Dalam hal ini semua pemutusan hubungan kerja baik pemisahan, pensiun ataupun PHK itu sendiri diatur oleh fungsi manajemen SDM. Semua urusan pensiun pegawai yang telah lama berkontribusi pada perusahaan diurus pada divisi ini.
Variabel-Variabel Lain yang Mempengaruhi Keberhasilan Organisasi
Keberhasilan organisasi juga di pengaruhi oleh karakteristik organisasi, karakteristik pekerjaan, karakteristik individu, sikap dan perilaku karyawan, secara langsung maupun tidak langsung.
a. Karakteristik Individu
Karakter individu terdiri atas jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur, masa kerja, status perkawinan, jumlah tanggungan, dan posisi, peneliti dalam bidang manajemen SDM dan perilaku organisasi banyak melakukan penelitian tentang hubungan karakteristik individu dengan sikap dan perilaku karyawan.
b. Karakteristik Organisasi
Karakteristik organisasi meliputi kompleksitas , formalisasi ,dan sentralisasi kompleksitas mencerminkan jumlah unit yang ada dalam organisasi formalisasi merujuk kepada banyaknya pelaksanaan tugas yang bersandarkan kepada peraturan , sedangkan sentralisasi di definisikan sebagai siapa yang dapat mengambil keputusan (pemimpin atau pelaksana) sentralisasi ada jika keputusan di tangan pemimpin, sebaliknya akan di katakana ada desentralisasi jika jawaban tentang apa, bagaimana, kapan, dan dengan siapa pekerjaan akan dilaksanakan diputuskan oleh pelaksana semakin banyak pertanyaan itu dapat di jawab sendiri oleh pelaksana maka semakin dapat dikatakan ada desentralisasi, bagaiman pengaruh karakteristik organisasi terhadap sikap dan perilaku karyawan banyak di lakukan oleh para peneliti di bidang teori organisasi dan perilaku organisasi.
c. Karakteristik Pekerjaan
Karakteristik pekerjaan terdiri atas keanekaragaman tugas, identitas tugas, keberartian tugas,otonomi dan umpan balik berbagai penelitian dalam bidang manajemen SDM dan perilaku organisasi banyak meneliti hubungan antara karakteristik tugas dan perilaku. Berikut dibahas pengertian dari masing masing konsep:
d. Keanekaragaman Tugas
Merujuk kepada adanya kemungkinan bagi karyawan untuk melaksanakan kegiatan , prosedur, dan bahkan peralatan yang berbeda pekerjaan yang beraneka ragam biasanya di pandang sebagai pekerjaan yang menantang karena mereka menggunakan keterampilan yang
e. Identitas Tugas
Memungkinkan karyawan mengerjakan sebuah pekerjaan secara menyeluruh sanagt terspesialisasi cenderung menciptakan tugas yang rutin dan mengakibatkan seseorang hanya mengerjakan satu bagian saja dari keseluruhan pekerjaan , hal ini menimbulkan adanya perasaan tidak melakukan apa apa oleh karena itu dengan memperluas tugas tugas yang dapat meningkatkan perasaan mangerjakan seluruh pekerjaan berarti meningkatkan identitas tugas.
f. Keberartian Tugas
Merujuk kepada besarnya pengaruh dari pekerjaan yang di lakukan seseorang terhadap pekerjaan orang lain. Sangat penting bagi seseorang untuk mempunyai perasaan melakukan pekerjaan yang sangat berarti bagi perusahaan maupun masyarakat untuk itu adalah penting apabila pemimpin memberitahukan di depan orang lain bahwa pekerjaannya sangat berarti bagi perusahaan.
g. Otonomi
Merujuk kepada adanya ide bahwa karyawan dapat mengendalikan sendiri tugas tugasnya hal ini penting untuk menimbulkan rasa tanggung jawab .cara yang umum di pakai adalah melalui manajemen berdasarkan sasaran.karena dengan cara ini karyawan memiliki kesempatan untuk menentukan sendiri tujuan pribadi dan tujaun kerjanya.
h. Umpan balik
Merujuk kepada informasi yang diterima oleh pekerja tentang seberapa baiknya ia melaksanakan tugasnya . penelitian tentang hubungan karakteristik pekerjaan dengan sikap dan perilaku organisasi banyak dilakukan oleh peneliti di bidang MSDM dan perilaku organisasi
Sikap Kerja
Sikap kerja merupakan kumpulan perasaan, kepercayaan, dan pemikiran yang dipegang orang tentang bagaimana berperilaku pada saat ini mengenai pekerjaan dan organisasi. Sikap kerja memiliki keterkaitan terhadap sikap pegawai yang memiliki dampak positif dan negatif dan memiliki pengaruh besar terhadap hubungan kerja, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kinerja atau kepuasan pelanggan.
Perilaku Karyawan
Perilaku karyawan merupakan pola tindakan oleh anggota organisasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi efektivitas organisasi.
· Perilaku Kinerja (Performance Behaviour) Perilaku kinerja adalah keseluruhan perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan yang diharapkan oleh organisasi ditunjukkan oleh karyawannya. Intinya, perilaku yang ditargetkan secara langsung untuk suatu jabatan.
· Keanggotaan Organisasi ( Organizational Citizenship ) Keanggotaan organisasi, yaitu perilaku positif dan kontribusi keseluruhan yang tidak secara langsung menyumbang pada lini bawah.
· Perilaku Kontraproduktif ( Counterproductive Behavior ) Perilaku kontraproduktif adalah mereka yang mengurangi (bukan berkontibusi) kinerja organisasi. Contoh perilaku kontraproduktif : absen, turnover ( keluar dari pekerjaan), pencurian,sabotase, pelecehan diskriminasi, agresi dan kekerasan.
Semangat Kerja
Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan lebih giat, sehingga pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Semangat kerja adalah kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja atau berkelompok yang dapat menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Sumber :
https://www.cermati.com/artikel/manajemen-pengertian-manajemen-fungsi-dan-jenis-keilmuan-yang-harus-kamu-tahu
http://pelatihansdm.co.id/manajemen-sdm/
http://frankyyuliarto.blogspot.com/2013/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://nita_handayani.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/63687/8-9.+SIKAP+KERJA.ppt
http://gitawiratama.blogspot.com/2015/01/bab-8-perilaku-dan-motivasi-karyawan.html#:~:text=Perilaku%20karyawan%20adalah%20suatu%20bentuk,lainnya%20memiliki%20sifat%20yang%20berbeda.
https://www.kompasiana.com/ronytangalayuk/54f83f2da333111c5f8b47d0/semangat-kerja
Sirait, Jeremi, Memahami Aspek-Aspek Pengelolahan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, Grasindo, Jakarta
Komentar
Posting Komentar